Makalah Kebersihan Lingkungan Sekolah
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wb
Dengan
mengucap Syukur Alhamdulillah. Bahwasanya kami telah dapat membuat
makalah Kebersihan walaupun tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang
kami hadapi, tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah SWT.
Walaupun demikian, sudah barang tentu makalah ini
masih terdapat kekurangan dan belum dikatakan sempurna karena
keterbatasan kemampuan kami. Oleh karena itu saran dan kritik yang
bersifat membangun dari semua pihak kami harapkan agar dalam pembuatan
makalah di waktu yang akan datang bisa lebih baik lagi.
Harapan kami semoga makalah ini berguna bagi siapa saja yang membacanya.
Wabilahi Taufik walhidayah Wasalamualaikum wr.wb.
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Tujuan ............................................................................................. 2
C. Rumusan masalah ........................................................................... 2
BAB II KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH
A. Lingkungan..................................................................................... 4
B. Lingkungan Sekolah ...................................................................... 4
C. Lingkungan Kelas........................................................................... 4
D. Lingkungan Fisik Sekolah ............................................................. 5
E. Lingkungan Mental dan Sosial....................................................... 5
BAB III PENUTUP
Penutup ............................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah, dan bau. Di zaman modern, setelah Louis Pasteur menemukan proses penularan penyakit atau infeksi disebabkan oleh mikroba, kebersihan juga berarti bebas dari virus, bakteri patogen, dan bahan kimia berbahaya.
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higiene
yang baik. Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan
diri agar sehat, tidak bau, tidak malu, tidak menyebarkan kotoran, atau
menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain.
Kebersihan badan meliputi kebersihan diri sendiri, seperti mandi, menyikat gigi, mencuci tangan, dan memakai pakaian yang bersih.
Mencuci adalah salah satu cara menjaga kebersihan dengan memakai air dan sejenis sabun atau deterjen. Mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan produk kebersihan tangan merupakan cara terbaik dalam mencegah penularan influenza dan batuk-pilek.
Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja, dan berbagai sarana umum. Kebersihan tempat tinggal dilakukan dengan cara melap jendela dan perabot rumah tangga, menyapu dan mengepel lantai, mencuci peralatan masak dan peralatan makan (misalnya dengan abu gosok), membersihkan kamar mandi dan jamban, serta membuang sampah. Kebersihan lingkungan dimulai dari menjaga kebersihan halaman dan selokan, dan membersihkan jalan di depan rumah dari sampah.
Tingkat kebersihan berbeda-beda menurut tempat dan kegiatan yang dilakukan manusia. Kebersihan di rumah berbeda dengan kebersihan kamar bedah di rumah sakit, sedangkan kebersihan di pabrik makanan berbeda dengan kebersihan di pabrik semikonduktor yang bebas debu.
B. Tujuan
Masalah
kebersihan yang tidak kondusif dikarenakan masyarakat selalu tidak
sadar akah hal kebersihan. Tempat pembuangan kotoran tidak dipergunakan
dan dirawat dengan baik. Akibatnya masalah diare, penyakit kulit,
penyakit usus, penyakit pernafasan dan penyakit lain yang disebabkan air
dan udara sering menyerang golongan keluarga ekonomi lemah. Berbagai
upaya pengembangan kesehatan anak secara umum pun menjadi terhambat.
Fakta ini terjadi khususnya di daerah bekas bencana alam di Aceh, Jawa Tengah dan Sumatra Utara.
Di
samping akses air bersih yang kurang baik, kondisi kebersihan air dan
lingkungan diperparah oleh kegagalan penyuluhan bagi masyarakat kelas
bawah dan mereka yang tinggal di daerah kumuh untuk berperilaku bersih.
Bahkan penyediaan air minum yang bersih pun belum secara serius dijadikan prioritas pembangunan di Indonesia terutama di daerah.
Menjaga kebersihan dapat ditempuh dangan cara: mencuci tangan, mencuci alat makan, mencuci kaki,
dan membersihkan lingkungan tempat tinggal dari kotoran dan sampah.
Dengan menjaga kebersihan, lingkungan kita akan menjadi lebih sehat dan
kita akan lebih nyaman untuk berkarya.
Pemerintah
dan masyarakat diharapkan mampu untuk bekerja sama dalam hal menjaga
kebersihan lingkungan. Pemerintah sebagai aparat negara selama ini sudah
berperan dalam menjaga kebersihan dengan diterbitkannya Perda-Perda
kebersihan lingkungan, antara lain Perda DKI. Jakarta No.5 Tahun 1988.
Selain itu, pemerintah pun sudah melakukan berbagai upaya dalam menjaga
kebersihan melalui Dinas Kebersihannya walaupun dapat dinilai belum
maksimal.
Jika
pemerintah melaksanakan tugas dengan baik dalam menjaga kebersihan dan
masyarakat ikut memelihara kebersihan lingkungannya, alangkah indahnya
kondisi lingkungan tempat kita melaksanakan aktivitas sehari-hari. Oleh
karena itu, kita harus memulai dari hal terkecil dan harus mulai dari
lingkungan terdekat dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan.
C. Rumusan Masalah
Seringkali
kita mendengar slogan-slogan di berbagai tempat terutama di sekoloah,
yang isinya mengajak kita untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Akan
tetapi slogan tadi tidak kita pedulikan, slogan tadi fungsinya hanya
seperti hiasan belaka tanpa ada isinya, padahal isi dari sebuah slogan
sangat penting bagi kita. Banyak slogan yang mengajak kita untuk menjaga
kebersihan, tapi apa kenyataannya? Siswa masih membuang sampah
sembarangan, selain ini siswa juga merobek-robek kertas dalam kelas dan
bila memakan jajan di tempat A bungkusnya dibuangnya juga di tempat A,
padahal di tempat-tempat tersebut telah disediakan tempat sampah.
Tentu
kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh dan penuh dengan
sampah. Disamping itu sampah yang kita buang sembarangan tadi juga dapat
mencemari lingkungan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas dan juga
dapat menyebabkan suasana belajar kita tidak nyaman.
Demi
tercapainya lingkungan yang ASRI perlu diadakan tindakan-tindakan yang
bersifat mencegah dan mengatasi masalah yang ada. Tindakan-tindakan yang
perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Guru selalu memberi contoh bila membuang sampah selalu di tempatnya.
2. Guru
wajib menegur dan menasehati siswa yang membuang sampah sembarangan
terutama pada saat siswa-siswi makan dan minum dalam kelas, bungkusnya
ditaruh dalam glodok bangku.
3. Mencatat siswa-siswi yang membuang sampah sembarangan pada buku saku/ buku pelanggaran.
4. Membuat
tata tertib baru yng isinya tentang pemberian denda terhadap siswa
sebesar Rp 2.000 setiap melanggar 1 tata tertib sekolah.
Dengan
tindakan-tindakan ini maka kebersihan sekaligus kedisiplinan akan
tercapai, terutama tindakan nomor 4 yang paling bagus, karena siswa mau
melakukan pelanggaran ini tidak berani dan mau melakukan pelanggaran itu
juga tidak berani, karena kalau melakukan pelanggaran tersebut akan
didenda, pada akhirnya kebersihan dan kedisiplinan, kepatuhan siswa
terhadap tata tertibpun akan terjaga, selain itu juga dapat mengharumkan
nama baik sekolah, karena diakui oleh masyarakat sekitar sekolah bahwa
anak disekolah kita disiplin-disiplin dan patuh terhadap peraturan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Lingkungan Sekolah
Seringkali
kita melihat murid-murid yang membuang sampah sembarangan. Beberapa
kali bapak ibu guru menasehati kepada murid-murid agar membuang sampah
pada tempatnya, akan tetapi apa kenyataannya? murid-murid tidak
mematuhinya.
Tentu
kita sebagai warga sekolah tidak mau melihat sampah berserakan
dimana-mana. Sampah tadi juga dapat mencemari lingkungan sekolah baik di
dalam kelas maupun diluar kelas selain itu juga dapat menjadikan
suasana belajar kita tidak nyaman.
Demi
tercapainya lingkungan yang bersih dan nyaman untuk belajar kita, perlu
sekali dilakukan tindakan yang bersifat mengajak kesadaran kita untuk
menjaga kebersihan dan bersifat mengatasi masalah di atas.
Tindakan-tindakan tersebut antara lain:
1. Siswa diharapkan mempunyai kesadaran dari hati nuraninya sendiri untuk menjaga kebersihan.
2. Petugas piket harus membersihkan kelas serta lingkungan sekitar.
3. Guru wajib menegur siswa yang membuang sampah sembarangan.
4. Mencatat pada buku pelanggaran.
5. Memberi sanksi tersendiri bagi siswa yang melakukan pelanggaran terutama membuang sampah sembarangan.
Dengan
tindakan-tindakan tersebut diharapkan mampu menyadarkan siswa untuk
menjaga kebersihan. Kebersihan berpengaruh besar tehadap kesehatan maka
dari itu kebersihan perlu dijaga.
Kita tidak maukan sekolah kita menjadi kotor,kumuh dan penuh dengan
sampah. Sampah-sampah tadi juga dapat mencemari lingkungan baik di dalam
kelas maupun di luar kelas, selain itu juga dapat menyebabkan suasana
belajar kita tidak nyaman akhirnya kita tidak konsentrasi dengan
pelajaran yang diberikan bapak/ibu guru.
Demi tercapainya lingkungan yang indah, sehat dan bersih kita sebaiknya
melakukan tindakan yang berswifat mengatasi masalah tersebut, tindakan
yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
1. melarang siswa membuang sampah sembarangan.
2. guru selalu memberi contoh membuang sampah pada tempatnya
3. guru wajib menasehati siswa yang membuang sampah sembarangan.
4. mencatat pada buku pelanggaran
5. memberi sanksi tersendiri terhadap siswa yang membuang sampah sembarangan.
6. petugas piket pada hari itu juga membersihkan kelas dan lingkungan sekitar.
Dengan
tindakan-tindakan tersebut diharapkan mampu menyadarkan siswa untuk
menjaga kebersihan. Kebersihan berpengaruh besar tehadap kesehatan maka
dari itu kebersihan perlu dijaga.
Sering kita melihat sampah berserakan di lingkungan sekolah. Padahal
setiap kelas sudah disiapkan tempat sampah, apa kenyataannya? Masih
banyak siswa yang membuang sampah sembarangan, oleh karena itu dapat
menyebabkan lingkungan di sekitar kita menjadi kotor, kumuh, dan penuh
dengan sampah.
Tentu kita sebagai warga sekolah tidak mau hal demikian terjadi maka
dari itu perlu sekali diadakan tindakan yang mengatasi masalah tersebut.
Tindakan-tindakan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Dimohon kesadaran dari siswa untuk membuang sampah pada tempatnya.
2. Mentaati peraturan sekolah agar sekolah kita bersih.
3. Petugas piket harus membersihkan kelas dan lingkungan di luar kelas.
4. Memberi sanksi tersendiri bagi siswa yang membuang sampah sembarangan.
B. Bersih Pangkal Sehat
Dengan tindakan tersebut di harapkan kesadaran siswa untuk menjaga kebersihan.
Di suatu lingkungan sekolah seringkali sebuah sekolah mengalami
permasalah tentang kebersihan. Hal ini disebabkan oleh para siswa yang
membuang sampah sembarangan.
Sekolah
kita ini, seringklai bapak atau ibu guru memberi nasehat kepada kita
untuk membuang sampah pada tempatnya. Tapi masih ada siswa-siswi yang
bandel karena tidak membuang sampah pada tempatnya dan hal itu
menyebabkan pencemaran lingkungan di sekolah kita.
Salah satu ciri untuk mengatasinya dengan tindakan sebagai berikut :
1. Membuang sampah pada tempatnya.
2. Memberi sanksi tersendiri kepada yang melanggar.
3. Diadakannya lomba kebersihan untuk jum’at bersih.
Dengan demikian sekolah kita akan menjadi bersih dan indah jika di pandang, juga bermanfaat bagi kita dan orang lain.
Sebagai
murid yang berbudi pekerti luhur kita harus sadar akan bahaya penyakit
DBD/demam berdarah dan seharusnya kita juga harus menjaga kebersihan
lingkungan sekolah. Maka dari itu untuk mencapai lingkungan sekolah yang
bersih adapun cara-caranya, yaitu sebagai berikut:
1. Kita harus membuang sampah pada tempatnya
2. Didakannya lomba kebersihan atau jum’at bersih.
3. Guru wajib mengigatkan karena siswa menganggap kebersihan itu
sepele.
4. Memberi sanksi/dicatat pada buku saku.
Dengan
uraian diatas semoga murid menyadari akan manfaat kebersihan.
Kebersihan juga dapat meningkatkan konsentrasi belajar kita dan bila
kita menjaga kebersihan insyaallah wabah penyakit demam berdarah tidak
menyerang kita. Amin.
C. Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah
Faktor
kebersihan adalah salah satu factor yang memicu semangat belajar kita
oleh karena itu kebersihan harus dijaga. Tapi apa kenyataannya?
Lingkungan disekitar kita kumuh, kotor dan penuh dengan sampah, apa
penyebabnya? Para siswa membuang sampah tidak pada tempatnya.
Demi
tercapainya lingkungan yang bersih, rapi dan indah maka perlu dilakukan
tindakan yang dapat menciptakan lingkungan yang ASRI. Adapun caranya
yaitu :
1. Membuang sampah pada tempatnya.
2. Guru wajib mengingatkan murid kalau membuang sampah
sembarangan.
3. Guru wajib menegur dan menasehati siswa yang membuang sampah
sembaranga.
Dengan
uraian diatas sehendaknya kita sadar akan kebersiahan sekolah, karena
kebersihan sekolah sebagai factor yang dapat mendorong konsentrasi
belajar kita.
Kebersihan di lingkungan sekolah adalah salah satu factor yang mendorong kita untuk lebih semangat lagi
dalam kegiatan belajar, oleh karena itu kebersihan harus di jaga, akan
tetapi apa kenyataannya..??? lingkungan sekolah kotor, kumuh dan penuh
dengan sampah.
Apa
penyebab lingkungan menjadi lebih kotor, kumuh dan penuh dengan
sampah..??? para siswa membuang sampah sembarangan, juga merobek-robek
kertas didalam kelas, kalau makan jajan di tempat A,B, maupun C membuang
bungkusnya di tempat tersebut dan selain itu para siswa terutama anak
laki-laki kalau membuang air kecil tidak di siram.
Demi terciptanya lingkungan yang indah dan sehat adapun cara mengatasinya yaitu sebagai berikut:
1. Membuang sampah pada tempatnya
2. Mengadakan lomba kebersihan
3. Memberi sanksi bagi siswa yang membuang sampah sembarangan.
4. Menyiram air seni kalau setelah buang air kecil.
D. Kerapihan
Kita
sering melihat siswa yang melanggar aturan-aturan sekolah seperti
kerapian dalam memakai baju, baju dikeluarkan dan tidak memakai rompi.
Pelanggaran tersebut adalah salah satu yang membuat siswa-siswa sekolah
kita tidak tertib.
Pelanggaran
tersebut sering kita lihat pada teman-teman kita yang nakal. Tentu kita
tidak ingin pelanggaran tersebut terjadi. Anak yang suka melakukan
pelanggaran tersebut adalah anak yang tidak suka kerapian. Agar tindakan
pelanggaran diatas tidak terjadi maka perlu dilakukan tindakan sebagai
berikut:
1. siswa harus memasukkan bajunya
2. guru harus menegur dan menasehati siswa yang melakukan
pelanggaran tersebut
3. guru wajib mencatat pada buku pelanggaran.
4. siswa harus memakai rompi pada jadwal yang telah ditentukan.
BAB III
PENUTUP
Lingkungan
yang perlu dilestarikan supaya diperoleh keadaan yang seimbang antara
manusia. begitu banyak dampak yang ditimbulkan jika kita tidak
memperhatikan keseimbangan alam yang digunakan sebagai tempat kehidupan.
dampak negatif yang muncul berupa penyakit yang merugikan pada manusia
seperti penyakit pernafasan, diare, kholera, thyphus, dysentri, polio,
ascariasis dan lain- lain.
Dampak
positif lingkungan terhadap kesehatan memperoleh sumber energi untuk
kebutuhan hidup. untuk pencegahan penyakit perlu dilakukan sanitasi
terhadap lingkungan air, udara dan tanah, khususnya pengelolaan air
minum dan air buangan secara terpadu.
DAFTAR PUSATAKA
http://www.google.co.id/search?q=kebersihan+lingkungan+di+sekolah&hl=id&client=firefox-a&hs=MNI&rls=org.mozilla:en-
http://smp3bojonegoro.com/artikel%20siswa/bayu%20dwi%20h..htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar